Bahasa Indonesia

Tugas - Diksi


Nama : Brian Bintang Chahya

NIM : 21.11.4195


1. Sinonim (kata-kata dengan makna yang serupa):

- Pintar dan cerdas.

- Sedih dan muram.

- Kecil dan mungil.

- Menyenangkan dan mengasyikkan.

- Tua dan lanjut usia.


Kalimat contoh:

- Dia adalah seorang yang bijaksana dan cerdas.

- Suasana hatinya menjadi muram setelah mendengar berita tersebut.

- Kucing itu sangat mungil dan imut.

- Liburan itu sangat menyenangkan dan mengasyikkan.

- Orang tua yang lanjut usia membutuhkan perhatian khusus.


2. Antonim (kata-kata dengan makna yang berlawanan):

- Hitam dan putih.

- Panas dan dingin.

- Besar dan kecil.

- Terang dan gelap.

- Maju dan mundur.


Kalimat contoh:


- Warna hitam dan putih adalah dua ekstrem yang berlawanan.

- Cuaca bisa sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari.

- Rumah itu besar dan luas, sementara kamar tidurnya sangat kecil.

- Terangnya lampu jalan membuat malam menjadi tidak gelap.

- Mereka berencana untuk maju ke depan, bukan mundur.


3. Homonim (kata-kata yang diucapkan atau ditulis sama, tetapi memiliki makna yang

berbeda):

- Tangis (suara menangis) dan tangis (keluhan).

- Batu (bahan keras) dan batu (tindakan melempar).

- Kunci (alat membuka) dan kunci (bagian dari musik).

- Kuda (binatang) dan kuda (alat bantu beroda).

- Tepat (segera) dan tepat (benar).


Kalimat contoh:

- Tangis anak kecil sangat mengharukan.

- Dia mengeluarkan tangis keluhan setiap kali merasa kesal.

- Batu itu sangat keras dan tahan lama.

- Dia melempar batu ke sungai.

- Pianis itu mencari kunci yang hilang dari partitur musiknya.

- Dia memutar kunci mobil untuk membuka pintu.

- Kuda adalah hewan berkaki empat yang digunakan untuk berbagai tujuan.

- Dia naik kuda ke sekolah setiap hari.

- Tolong pastikan jawabanmu tepat.

- Tindakan yang benar adalah tindakan yang tepat.


4. Homofon (kata-kata yang diucapkan sama, tetapi memiliki ejaan dan makna yang

berbeda):

- Tunggu dan tunggu.

- Seri dan siri.


- Kertas dan keras.

- Beli dan bali.

- Mau dan mau.


Kalimat contoh:

- Tolong tunggu sebentar, saya akan segera kembali.

- Ini adalah seri buku yang menarik.

- Kertas ini sangat tipis dan rapuh.

- Saya akan beli buah di toko kelontong.

- Apakah kamu mau pergi ke pesta besok?


5. Homograf (kata-kata dengan ejaan yang sama, tetapi makna yang berbeda):

- Tangis (keluhan) dan tangis (suara menangis).

- Batu (bahan keras) dan batu (tindakan melempar).

- Bunga (tanaman) dan bunga (hasil bunga bank).

- Kunci (alat membuka) dan kunci (bagian dari musik).

- Bank (tempat menyimpan uang) dan bank (tepi sungai).


Kalimat contoh:

- Tangisnya mengungkapkan rasa sedih yang mendalam.

- Dia terdengar tangis bayi di dalam kamar.

- Dia menemukan batu besar di pantai.

- Anak-anak suka melempar batu ke air.

- Bunga mawar itu sangat indah.

- Saya akan menabung uang di bank.

- Kami akan berjalan-jalan di sepanjang tepi sungai.

- Dia bekerja di bank sebagai teller.


6. Denotasi (makna literal atau primer suatu kata):


- "Meja" mengacu pada furnitur dengan permukaan datar.

- "Buku" adalah kumpulan halaman yang terikat bersama.

- "Anjing" adalah hewan berkaki empat yang terkenal setia.

- "Pohon" adalah organisme tumbuhan yang tinggi dan berakar.

- "Air" adalah zat yang berbentuk cairan yang esensial bagi kehidupan.


Kalimat contoh:

- Meja ini sangat kokoh dan berat.

- Buku ini berisi cerita yang menarik.

- Anjing itu selalu setia kepada pemiliknya.

- Pohon-pohon di hutan sangat tinggi.

- Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia.


7. Konotasi (makna tambahan atau nuansa emosional yang melekat pada suatu kata):

- "Rumah" bisa memiliki konotasi kehangatan dan kedamaian.

- "Malam" dapat menciptakan konotasi misterius atau romantis.

- "Matahari" seringkali membawa konotasi kebahagiaan dan keceriaan.

- "Baju" mungkin memiliki konotasi kebiasaan atau gaya seseorang.

- "Perang" memiliki konotasi konflik, kehancuran, dan ketegangan.


Kalimat contoh:

- Rumah nenekku selalu penuh kehangatan dan cinta.

- Malam itu penuh dengan keajaiban bintang di langit.

- Matahari terbit membawa perasaan kebahagiaan setiap pagi.

- Baju yang dikenakan oleh artis tersebut selalu menjadi perbincangan.

- Dampak perang dapat sangat merusak dan tragis.


8. Abstrak (konsep atau ide yang tidak dapat dilihat atau disentuh secara fisik):

- Kebebasan.


- Kecintaan.

- Kebahagiaan.

- Keadilan.

- Kasih sayang.


Kalimat contoh:

- Kebebasan berbicara adalah hak dasar dalam demokrasi.

- Kecintaan terhadap seni dapat membuka mata kita pada keindahan dunia.

- Kebahagiaan sejati tidak dapat diukur dalam materi.

- Keadilan adalah prinsip penting dalam sistem hukum.

- Kasih sayang dan perhatian orang tua sangat berarti bagi anak-anak.


9. Konkrit (objek atau ide yang dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan secara fisik):

- Meja.

- Bola.

- Pohon.

- Mobil.

- Hujan.


Kalimat contoh:

- Meja di ruang tamu sangat besar dan berat.

- Anak-anak bermain bola di halaman belakang.

- Pohon besar memberikan naungan di taman.

- Mobil merah itu melaju dengan cepat di jalan raya.

- Hujan deras membuat jalanan menjadi licin.


10. Perubahan Kata Meluas (perluasan makna kata):

- "Mobil" sebelumnya merujuk hanya pada kendaraan bermotor, sekarang juga merujuk

pada aplikasi ride-sharing.


- "Mouse" awalnya mengacu pada hewan, tetapi sekarang juga mengacu pada perangkat

komputer.

- "Kertas" bisa merujuk pada dokumen fisik atau digital.

- "Internet" awalnya adalah jaringan komputer, tetapi sekarang juga mengacu pada konten

online.

- "Ponsel" sekarang juga merujuk pada telepon pintar selain telepon biasa.


Kalimat contoh:

- Saya akan memesan mobil melalui aplikasi ride-sharing.

- Gunakan mouse untuk menggerakkan kursor di layar komputer.

- Saya akan mengirim dokumen ini melalui email sebagai kertas digital.

- Anak-anak saat ini menghabiskan banyak waktu online di internet.

- Ponsel pintar telah menggantikan banyak fungsi telepon biasa.


11. Perubahan Kata Menyempit (penyempitan makna kata):

- "Komputer" sebelumnya merujuk pada manusia yang melakukan perhitungan

matematika, sekarang mengacu pada perangkat elektronik.

- "Baju" awalnya merujuk pada semua pakaian, sekarang biasanya mengacu pada pakaian

luar.

- "Bola" bisa merujuk pada berbagai jenis bola, tetapi dalam konteks sepak bola, merujuk

pada bola sepak.

- "Hewan" sekarang lebih sering merujuk pada hewan non-manusia daripada manusia.

- "Ponsel" sekarang mengacu pada telepon pintar dan bukan lagi pada telepon rumah.


Kalimat contoh:

- Komputer adalah alat yang sangat penting dalam dunia modern.

- Dia memilih baju baru untuk acara tersebut.

- Bola sepak digunakan dalam permainan sepak bola.

- Kita harus menjaga kehidupan hewan-hewan ini.

- Saya selalu membawa ponsel saya di mana pun saya pergi.


12. Sinestesia (penggabungan dua indera dalam satu ungkapan):

- "Warna suara" untuk menggambarkan musik.

- "Rasa warna" untuk menggambarkan sensasi rasa yang tidak biasa.

- "Bau warna" untuk menggambarkan aroma yang memiliki warna tertentu.

- "Melihat musik" untuk merujuk pada pengalaman mendengarkan musik dengan

intensitas visual.

- "Rasa angin" untuk menggambarkan sensasi angin yang memiliki rasa tertentu.


Kalimat contoh:

- Musik klasik ini memiliki warna suara yang indah.

- Rasa warna makanan eksotis ini begitu unik.

- Aroma kue itu seakan-akan berwarna hijau segar.

- Saya bisa melihat warna-warna saat mendengarkan musik ini.

- Angin sejuk itu memiliki rasa mentol yang segar.


13. Amelioratif (kata-kata dengan konotasi positif atau meningkatkan makna):

- "Cerdas" memiliki konotasi amelioratif karena menggambarkan kecerdasan seseorang.

- "Kemajuan" memiliki konotasi positif karena menunjukkan perkembangan yang baik.

- "Berani" memiliki konotasi amelioratif karena menggambarkan keberanian seseorang.

- "Kemurahan hati" memiliki konotasi positif karena menunjukkan sikap yang baik.

- "Pemimpin" memiliki konotasi amelioratif karena menggambarkan seseorang yang

memimpin dengan baik.


Kalimat contoh:

- Dia sangat cerdas dan bisa menyelesaikan permasalahan dengan cepat.

- Kemajuan teknologi telah mengubah cara kita hidup.

- Dia sangat berani untuk menghadapi tantangan yang sulit.

- Kemurahan hati orang itu sangat dihargai oleh banyak orang.

- Pemimpin yang baik selalu mendengarkan pendapat anggotanya.


14. Asosiasi (hubungan atau koneksi yang dapat dibuat antara kata-kata atau konsep):

- "Hujan" dapat dihubungkan dengan "payung" atau "basah."

- "Mobil" dapat dihubungkan dengan "jalan" atau "bahan bakar."

- "Makanan" dapat dihubungkan dengan "rasa" atau "penggemar."

- "Buku" dapat dihubungkan dengan "penulis" atau "pembaca."

- "Seni" dapat dihubungkan dengan "kreativitas" atau "ekspresi."


Kalimat contoh:

- Jangan lupa membawa payung saat cuaca buruk atau hujan.

- Mobil tersebut melaju dengan cepat di jalan raya.

- Makanan lezat selalu membangkitkan berbagai sensasi rasa.

- Saya adalah penggemar buku-buku penulis terkenal.

- Seni adalah media kreativitas dan ekspresi diri.


15. Peyoratif (kata-kata dengan konotasi negatif atau merendahkan makna):

- "Bodoh" memiliki konotasi peyoratif karena merendahkan kecerdasan seseorang.

- "Miskin" memiliki konotasi negatif karena merujuk pada kondisi finansial yang buruk.

- "Gendut" memiliki konotasi peyoratif karena merendahkan penampilan fisik seseorang.

- "Kasar" memiliki konotasi negatif karena merujuk pada perilaku yang kurang sopan.

- "Pemalas" memiliki konotasi peyoratif karena merendahkan produktivitas seseorang.


Kalimat contoh:

- Mengatakan bahwa seseorang bodoh bisa sangat menyakitkan.

- Kehidupan miskin seringkali penuh dengan kesulitan.

- Kritik tentang berat badan seseorang bisa sangat kasar dan tidak sensitif.

- Perilaku kasar dapat membuat orang merasa tidak nyaman.

- Menganggap seseorang pemalas tanpa alasan bisa sangat tidak adil.